Monev Percepatan Penurunan Stunting Semester 1 Tahun 2024 Bakorwil Madiun dilaksanakan di Ruang Rapat Bakorwil I Madiun, Kamis (26/9/2024). Kegiatan diikuti 10 kab/ kota yang termasuk dalam Bakorwil I Madiun yaitu Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Kediri, Kota Madiun dan Kota Kediri. Metode monev kali ini agak berbeda yakni penyampaian melalui presentasi tiap Kabupaten/ Kota tentang progress program kegiatan stunting kemudian tim monev provinsi memberikan saran masukan.
Monev dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Masing-masing Kabupaten/ Kota memaparkan hasil pelaksanaan percepatan stunting selama semester I tahun ini. Selain merangkum kendala pencapaian indikator pada semester I, outputnya adalah merumuskan rekomendasi tindaklanjut program percepatan penurunan stunting di Kabupaten/ Kota.
Kukuh Tri Sandi, S.Pi, MT, M.Sc, mewakili Kepala Bappeda Jawa Timur menyampaikan perlunya integrasi data stunting, kemiskinan pada sistem, karena data tersebut beririsan. Perlu kebijakan pemanfaatan dana desa selain untuk Pendamping Makanan Tambahan (PMT), penguatan peran pendamping keluarga dan pentingnya inisiatif serta kolaborasi antar pihak.
Pihaknya juga menjelaskan beberapa indikator yang belum mencapai target berdasarkan laporan yang dirangkum Satgas TPPS Provinsi. Pada Intervensi Spesifik yaitu Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi, Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif dan Persentase anak balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap.
Sementara pada Intervensi Sensitif, indikator yang belum tercapai antara lain; Persentase pelayanan KB pascapersalinan, Cakupan calon pengantin yang memperoleh pemeriksaan kesehatan, dan rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di lokasi prioritas.(PPM)