Ngawi, 1 Oktober 2024 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi turut serta dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara daring. Rapat ini dihadiri oleh pemerintah daerah dari provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia, dengan fokus pada perkembangan inflasi pada bulan September 2024.
Menurut data yang dipaparkan dalam rapat tersebut, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 menunjukkan tren deflasi sebesar 0,12% (month-to-month). Deflasi ini merupakan penurunan inflasi bulan ke bulan yang lebih dalam dibandingkan Agustus 2024. Secara tahunan, inflasi pada September 2024 tercatat sebesar 1,84% (year-on-year), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor utama deflasi dengan penurunan sebesar 0,59%. Penurunan ini didorong oleh penurunan harga komoditas bergejolak seperti cabai merah, cabai rawit, dan telur ayam ras, yang menyumbang deflasi signifikan dalam periode tersebut. Selain itu, penurunan harga bensin sebagai bagian dari kelompok administered prices turut mendorong deflasi sebesar 0,09% pada September 2024.
Di sisi lain, kelompok volatile food mengalami deflasi lebih dalam pada bulan September, melanjutkan tren penurunan sejak Mei 2024, dengan penyumbang utama seperti bawang merah, tomat, dan daging ayam ras.
Dengan kolaborasi erat antara TPID dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), sinergi dalam menjaga kestabilan harga pangan terus diperkuat melalui berbagai program seperti Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga inflasi di Indonesia tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024.