Ngawi – 4 November 2024, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri, Bapak Muhammad Tito Karnavian, memberikan arahan penting terkait kenaikan harga beberapa komoditas bergejolak yang mulai terjadi di sejumlah daerah, terutama akibat dimulainya kegiatan kampanye Pilkada Kabupaten/Kota di Indonesia.
Mendagri menekankan perlunya pengawasan dan kewaspadaan terhadap potensi penggunaan komoditas bergejolak sebagai instrumen kampanye. Ia juga meminta TPID di seluruh wilayah untuk segera memantau dan memastikan ketersediaan bahan pangan di pasar rakyat dan Perum Bulog tetap terjaga, demi mengantisipasi lonjakan harga yang merugikan masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tren kenaikan harga emas perhiasan yang berlanjut, menyumbang inflasi pada bulan Oktober. Faktor penyebabnya meliputi penurunan suku bunga oleh The Fed dan ketegangan geopolitik global, yang membuat emas tetap menjadi aset paling aman. Secara Month-to-Month (MtoM), emas perhiasan, daging ayam ras, dan bawang merah menjadi penyumbang inflasi, sementara deflasi terjadi pada komoditas seperti bensin, cabai merah, dan cabai rawit. Untuk Year-on-Year (YoY), emas perhiasan, beras, dan sigaret kretek mesin menunjukkan kenaikan, sedangkan penurunan harga signifikan terjadi pada bensin, cabai merah, dan tomat.
Kantor Staf Presiden (KSP) menyoroti situasi harga bawang putih yang jauh di atas median harga nasional, serta kondisi harga minyak goreng curah yang tak stabil akibat pasokan yang menurun. Komoditas lain yang memengaruhi Indeks Perkembangan Harga (IPH) di antaranya bawang merah, daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, bawang putih, cabai rawit, gula pasir, udang basah, beras, dan cabai merah.
Melalui Rakornas ini, TPID Kabupaten Ngawi diminta berkomitmen untuk terus mengintensifkan pengawasan dan mengantisipasi dampak kampanye Pilkada serta fluktuasi harga global yang memengaruhi kondisi inflasi di daerah.