Ngawi, Maret 2025 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring bersama seluruh TPID se-Indonesia. Rapat yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini digelar dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 2025.
Dalam rapat tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan perkembangan harga pangan terkini serta strategi nasional yang disiapkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. Beberapa komoditas yang menjadi perhatian nasional meliputi:
- Cabai Rawit Merah, dengan kenaikan harga mencapai 45,92% di atas Harga Acuan Penjualan (HAP).
- Bawang Putih dari wilayah Indonesia Timur, yang mengalami kenaikan 33,84% di atas HAP.
- Minyak Goreng (Minyakita), meskipun tercatat turun 0,36%, masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kenaikan harga sejumlah bahan pokok ini disebut dipengaruhi oleh gangguan rantai pasok global dan meningkatnya permintaan dalam negeri, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
Sebagai upaya mengendalikan harga, Bapanas memaparkan berbagai strategi nasional seperti:
- Pemantauan stok dan harga pangan di seluruh daerah.
- Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di lebih dari 2.300 titik di 224 kabupaten/kota.
- Operasi Pasar Pangan Murah (OPPM) untuk menekan harga komoditas strategis.
- Fasilitasi distribusi pangan dengan target pengiriman 35.225 ton pangan sepanjang tahun 2025.
Rakor ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan selama periode HBKN. TPID Kabupaten Ngawi, termasuk Bappeda, hadir secara daring dan mengikuti seluruh paparan sebagai bagian dari koordinasi nasional dalam pengendalian inflasi daerah.