Ngawi — Dalam rangka membentuk karakter religius dan meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an, SMP Negeri 1 Kedunggalar menghadirkan sebuah inovasi pembiasaan pagi yang inspiratif dan sarat nilai spiritual, yakni “Hafalan Surat-Surat Pendek Juz 30”. Kegiatan ini menjadi bagian dari rutinitas pagi siswa, yang tidak hanya mengisi waktu dengan hal positif, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keimanan yang mendalam sejak dini.
Kepala SMP Negeri 1 Kedunggalar melalui SK Kepala Sekolah secara resmi menetapkan program ini sebagai kegiatan wajib yang dilaksanakan secara rutin dan terstruktur. Tidak dilakukan secara sembarangan, pelaksanaan hafalan surat-surat pendek ini telah melalui rancang bangun kegiatan yang matang agar berjalan sistematis dan efektif.
Empat Tahap, Satu Tujuan: Membumikan Al-Qur’an di Hati Siswa
Program ini disusun melalui empat tahap utama: Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pemeliharaan. Setiap tahap memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa hafalan siswa tidak sekadar selesai di mulut, tetapi tertanam kuat dalam ingatan dan hati.
1. Tahap Perencanaan: Menyiapkan Langkah, Menetapkan Tujuan
Pada tahap awal, sekolah bersama guru pembimbing menetapkan tujuan program secara jelas: menyelesaikan hafalan surat-surat pendek Juz 30 dalam jangka waktu tertentu. Jadwal harian dibuat sesuai kemampuan siswa dan dilengkapi dengan pemilihan metode hafalan yang paling sesuai—mulai dari hafalan per surat hingga menggunakan bantuan aplikasi digital. Segala sumber daya seperti mushaf dan alat bantu hafalan juga disiapkan sejak awal.
2. Tahap Pelaksanaan: Menghafal, Mengulang, dan Menguatkan
Kegiatan inti dilakukan setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Siswa secara bergiliran membaca dan menghafal surat yang telah dijadwalkan. Muroja’ah atau pengulangan dilakukan secara berkala agar hafalan semakin kuat. Tak hanya itu, guru pembimbing secara aktif membantu mengoreksi kesalahan dan memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan.
3. Tahap Evaluasi: Menakar Kemajuan dan Menyusun Strategi Baru
Setelah pelaksanaan berlangsung selama beberapa waktu, sekolah melakukan evaluasi terhadap perkembangan hafalan siswa. Hasilnya menjadi bahan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi dan menyesuaikan strategi pembelajaran yang lebih efektif. Motivasi terus ditanamkan agar semangat siswa tidak padam.
4. Tahap Pemeliharaan: Menjadikan Hafalan sebagai Gaya Hidup
Untuk menjaga hafalan agar tetap melekat, program ini dilanjutkan dengan sesi muroja’ah rutin dan pembinaan lanjutan melalui kajian keislaman. Tujuannya tidak lain agar hafalan yang telah didapatkan bisa dijaga sepanjang hayat.
Lebih dari Sekadar Hafalan: Membangun Generasi Qur’ani
Program ini tidak hanya fokus pada aspek kognitif, namun juga berperan besar dalam membangun karakter spiritual peserta didik. Siswa menjadi lebih disiplin, percaya diri, dan terbiasa memulai hari dengan aktivitas positif dan menyejukkan hati.
“Melalui program ini, kami ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual. Hafalan bukan semata hafal di kepala, tetapi tertanam dalam sikap dan perbuatan,” ujar salah satu guru pembimbing.
Antusiasme siswa pun begitu tinggi. Banyak di antara mereka yang berlomba-lomba menuntaskan hafalan lebih cepat dan bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. “Saya senang bisa ikut program ini. Setiap pagi saya jadi lebih semangat ke sekolah karena ingin menyetor hafalan,” ungkap seorang siswa kelas VIII dengan penuh antusias.
Arah Baru Pendidikan Karakter Religius di Sekolah
Inovasi pembiasaan pagi “Hafalan Surat-Surat Pendek” di SMP Negeri 1 Kedunggalar menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan karakter bisa dikemas secara menarik, sistematis, dan berdampak luas. Dengan tahapan yang jelas dan pendampingan yang intensif, kegiatan ini tidak hanya mendidik otak, tetapi juga menyehatkan jiwa.
SMP Negeri 1 Kedunggalar membuktikan bahwa inovasi dalam pendidikan tak melulu soal teknologi, tetapi juga soal nilai. Dan nilai yang tertanam sejak pagi, akan bertumbuh menjadi akhlak yang kuat sepanjang hari—dan sepanjang hidup.