Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah menghadirkan inovasi DasI IBu (rekomenDasi Ijin Impor Bupati), sebuah dashboard digital yang mempermudah proses rekomendasi izin impor dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi.
Inovasi ini lahir sebagai jawaban atas tantangan administrasi manual yang selama ini menghambat pengajuan izin impor di tingkat daerah. Dengan DasI IBu, seluruh proses mulai dari pengajuan, verifikasi, hingga persetujuan Bupati dilakukan secara digital dan terintegrasi dengan e-Katalog LKPP serta database TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Hasilnya, waktu proses rekomendasi izin impor yang sebelumnya memakan waktu 10–14 hari kini dapat dipangkas menjadi hanya 3–5 hari kerja.
Kehadiran DasI IBu tidak lepas dari pendampingan Bappeda Ngawi. Bappeda memastikan sistem ini selaras dengan kebijakan nasional, khususnya Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang percepatan penggunaan produk dalam negeri (PDN) dalam belanja pemerintah. “DasI IBu tidak hanya alat teknis, tetapi juga instrumen strategis untuk mendukung kemandirian ekonomi nasional dan memperkuat peran UMKM lokal. Pendampingan dari Bappeda memastikan inovasi ini berkontribusi nyata pada arah pembangunan daerah,” ungkap perwakilan Bappeda Ngawi.
Dampak dari implementasi DasI IBu sangat signifikan. SKPD kini dapat memantau status pengajuan izin secara real-time, pimpinan daerah memiliki alat evaluasi berbasis data untuk menentukan kebijakan, dan masyarakat mendapat jaminan transparansi proses. Selain itu, sistem ini juga telah direplikasi di beberapa daerah lain seperti Ponorogo, Sidoarjo, Bojonegoro, dan Kota Madiun, menandakan keberhasilan inovasi Ngawi sebagai role model tata kelola pengadaan modern.
Dengan efisiensi waktu, integrasi data nasional, serta dukungan penuh dari Bappeda, DasI IBu diharapkan menjadi pendorong utama terciptanya tata kelola pengadaan yang lebih transparan, akuntabel, dan berpihak pada penguatan industri dalam negeri. Kabupaten Ngawi pun semakin menegaskan diri sebagai pelopor inovasi digital di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.