Luncurkan Posyandu Mobile, Data Gizi Balita Ngawi Kini Bisa Dipantau Real-Time

Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi resmi meluncurkan Posyandu Mobile, sebuah aplikasi berbasis ponsel yang dirancang untuk memudahkan kader Posyandu dalam mencatat dan melaporkan data balita, ibu hamil, hingga calon pengantin. Inovasi ini langsung mendapat perhatian karena dinilai mampu memangkas waktu kerja kader, meningkatkan akurasi pencatatan, serta mempercepat penanganan kasus gizi buruk dan stunting. Dikarenakan laporan gizi balita sering terlambat diterima menyebabkan intervensi kesehatan kerap kurang optimal.

Dengan kehadiran Posyandu Mobile situasi tersebut berubah signifikan. Begitu data dimasukkan oleh kader, petugas puskesmas dapat langsung mengetahui bila ada balita yang masuk kategori gizi merah atau kuning. Proses intervensi pun dapat dilakukan hanya dalam hitungan jam, bukan lagi berminggu-minggu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi menegaskan bahwa aplikasi ini tidak sekadar menyediakan menu input data, tetapi juga berbagai fitur pendukung untuk pemantauan kesehatan menyeluruh.

“Semakin cepat kita mendapatkan data, semakin cepat pula kita bisa memberikan solusi,” ujarnya.

Sebelum hadirnya aplikasi ini pencatatan masih dilakukan secara manual melalui buku register, lalu dipindahkan ke format Excel sebelum dikirim ke puskesmas. Proses panjang tersebut rentan menimbulkan kesalahan dan memakan waktu lama. Kini semua bisa dilakukan langsung melalui smartphone. Data yang diinput otomatis tersimpan dalam sistem dapat diakses petugas puskesmas secara real-time dan terintegrasi dalam grafik status gizi. Dengan begitu, pemantauan perkembangan anak menjadi lebih mudah, sementara pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.

Ke depannya Posyandu Mobile akan terus dikembangkan. termasuk integrasi dengan sistem kesehatan nasional serta penambahan modul edukasi kesehatan bagi masyarakat. Para kader Posyandu yang telah mencoba aplikasi ini mengaku pekerjaannya kini lebih praktis, karena laporan bisa selesai di hari yang sama. Bagi petugas Kesehatan manfaatnya pun terasa nyata, sebab penanganan masalah gizi kini dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan menyentuh sasaran yang membutuhkan.

 

 

 

 

Scroll to Top