PENA BERLAPIS EMAS: Deteksi dini Lawan TBC Anak Lewat Posyandu Ngawi

PENA BERLAPIS EMAS merupakan inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi untuk menekan kasus Tuberkulosis (TBC) pada anak. Program ini menitikberatkan pada penemuan aktif melalui Posyandu, dengan melibatkan kader TBC di masyarakat yang bekerja sama dengan tenaga kesehatan Puskesmas. Mereka bertugas melakukan skrining gejala dan faktor risiko pada balita. Jika ditemukan tanda mencurigakan, seperti berat badan tidak naik dalam dua kali penimbangan, batuk berkepanjangan, atau demam, anak akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut menggunakan Tuberkulin Skin Test (Mantoux) dan sistem skoring guna memastikan diagnosis.

Melalui alur ini, anak yang terdeteksi TBC dapat segera ditindaklanjuti di Puskesmas atau rumah sakit, sehingga rantai penularan bisa diputus lebih cepat. Selain fokus pada balita dengan gejala, inovasi ini juga menjangkau anak-anak yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC, dengan memberikan terapi pencegahan untuk menekan risiko penularan lebih luas. Pendekatan ini tidak hanya mempermudah akses pengobatan bagi penderita, tetapi juga memperkuat upaya pencegahan di tingkat keluarga dan komunitas.

Tujuan utama program ini adalah meningkatkan penemuan kasus TBC anak secara dini dan aktif di masyarakat. Posyandu dipilih sebagai basis kegiatan karena menjadi titik berkumpulnya balita dan orang tua, sehingga efektif untuk skrining massal. Tantangan diagnosis TBC anak yang sulit karena gejalanya sering tidak spesifik dan pemeriksaan dahak sulit dilakukan atau diatasi dengan kombinasi skrining kader, uji tuberkulin, IGRA, hingga foto thorak. Dukungan lintas sektor, mulai dari Puskesmas, pemerintah desa, hingga Bappeda, turut memperkuat implementasi inovasi ini.

Hasil evaluasi menunjukkan capaian yang positif. PENA BERLAPIS EMAS terbukti meningkatkan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kinerja Puskesmas di Ngawi. Angka penemuan kasus TBC anak dan pemberian terapi pencegahan mengalami peningkatan signifikan. Kesadaran masyarakat pun tumbuh, ditunjukkan dengan semakin banyak orang tua yang bersedia melakukan pemeriksaan dini bagi anaknya. Kolaborasi antara kader, tenaga kesehatan, pemerintah desa, hingga organisasi mitra menjadikan inovasi ini efektif, efisien, dan berkelanjutan. Dengan capaian tersebut, PENA BERLAPIS EMAS diharapkan menjadi langkah strategis, sekaligus memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Ngawi.

 

 

Scroll to Top