Ngawi – Bulan suci Ramadhan di Kabupaten Ngawi semakin semarak dengan hadirnya inovasi Senja Ramadhan (Seni dan Jajanan Ramadhan). Program yang digagas Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga ini mendapat pendampingan penuh dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ngawi, sebagai langkah strategis menggerakkan ekonomi kreatif sekaligus melestarikan budaya lokal.
Senja Ramadhan bukan sekadar bazar takjil, melainkan ruang kolaborasi antara pelaku kuliner, seniman, komunitas, hingga masyarakat umum. Setiap sore menjelang berbuka, halaman kantor Dispora Ngawi dekat ikon Tugu Kartonyono dipadati pengunjung yang berburu aneka kuliner khas, menikmati musik, tari, hingga pertunjukan seni. Konsep ini menjadikan bazar Ramadhan lebih hidup, inklusif, dan bernilai budaya.
Inovasi Senja Ramadhan merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam pemberdayaan ekonomi kreatif. Kgiatan ini memberi ruang bagi UMKM kuliner dan pelaku seni untuk tampil, sekaligus memperkuat interaksi sosial masyarakat. Ramadan tidak hanya dimaknai secara spiritual, tetapi juga dapat menjadi momentum penggerak ekonomi lokal.
Manfaat inovasi ini terasa langsung bagi masyarakat. Pedagang kecil mendapatkan peningkatan omzet, seniman lokal memiliki wadah berekspresi, sementara warga menikmati suasana berbuka yang meriah. Dukungan promosi digital melalui media sosial, website resmi, hingga publikasi luar ruang juga membuat event ini semakin dikenal luas, bahkan menarik minat wisatawan dari luar daerah.
Dengan sentuhan inovatif dan pendampingan Bappeda, Senja Ramadhan berhasil menjadi lebih dari sekadar pasar musiman. Ia menjelma sebagai wadah kebersamaan, ruang promosi budaya, sekaligus motor penggerak pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten Ngawi.