Hipertensi dikenal sebagai “The Silent Killer” karena seringkali tidak menampakkan gejala hingga menyebabkan komplikasi serius seperti stroke. Menjawab tantangan itu, Puskesmas Mantingan, Kabupaten Ngawi, meluncurkan inovasi SADAR HIPERTENSI (Sehat dan Bugar pada Penderita Hipertensi). Program ini hadir bukan hanya sebagai bentuk layanan kesehatan, melainkan gerakan komunitas yang menekankan pada deteksi dini, penanganan cepat, hingga pencegahan berbasis gaya hidup sehat. Dengan pendekatan lintas program dan pemberdayaan kader kesehatan, SADAR HIPERTENSI menjadi bukti nyata bahwa pelayanan dasar mampu menghadirkan solusi komprehensif dalam mengatasi penyakit tidak menular.
Salah satu keunggulan inovasi ini adalah model integrasi berbagai unit pelayanan kesehatan. Program promosi kesehatan, gizi, kesehatan olahraga, farmasi, laboratorium, hingga pembina desa bersinergi dalam satu alur penanganan hipertensi. Tidak hanya menunggu pasien datang ke puskesmas, SADAR HIPERTENSI menggerakkan Posbindu di desa-desa, berkolaborasi dengan Posyandu lansia, balita, dan layanan Puskesmas Keliling. Strategi jemput bola ini membuka akses lebih luas bagi masyarakat, khususnya di wilayah terpencil, untuk mendapatkan pemeriksaan tekanan darah dan edukasi dini tanpa harus menunggu penyakit masuk ke tahap berbahaya.
Program ini menempatkan kader kesehatan desa sebagai mitra klinis yang aktif. Mereka tidak hanya menggerakkan masyarakat, tetapi juga berperan dalam pemantauan rutin, penyuluhan pola hidup sehat, hingga memastikan pasien menjalankan pengobatan sesuai anjuran. Kehadiran kader sebagai penghubung antara layanan medis dan masyarakat membuat intervensi menjadi lebih dekat, cepat, dan terukur. Sistem deteksi dini dan rujukan pun dirancang agar penderita hipertensi segera mendapat pengobatan awal, bahkan bisa langsung ditangani melalui layanan mobile sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Melalui kampanye gaya hidup sehat, olahraga lansia, edukasi gizi, dan gerakan stop merokok, SADAR HIPERTENSI menggabungkan aspek promotif, preventif, sekaligus kuratif. Dengan pendekatan adaptif sesuai karakteristik lokal, inovasi ini berhasil mengubah paradigma masyarakat dalam memahami, mencegah, dan mengelola hipertensi secara mandiri dan berkelanjutan. Tidak berlebihan jika program ini layak disebut sebagai tonggak penting transformasi kesehatan masyarakat di Ngawi.