Ngawi – Masih tingginya kasus gangguan tumbuh kembang anak mendorong Puskesmas Paron, Kabupaten Ngawi, menghadirkan inovasi layanan bernama KERLIP BINTANG (Kerja Sama Lintas Profesi Berikan Intervensi Dini pada Kelainan Tumbang). Program ini resmi diimplementasikan sejak Februari 2024 dengan tujuan memperkuat deteksi, intervensi, dan pendampingan anak usia dini yang mengalami penyimpangan tumbuh kembang.
Menurut data nasional, gangguan tumbuh kembang anak—mulai dari keterlambatan bicara, gangguan motorik, hingga hambatan sosial-emosional—masih cukup tinggi, terutama di daerah dengan akses informasi dan layanan kesehatan terbatas. Hal ini selaras dengan kondisi lokal di Paron, di mana sebagian orang tua masih menganggap keterlambatan perkembangan anak sebagai hal yang wajar, sehingga baru memeriksakan anak ketika kondisinya sudah parah.
Melalui KERLIP BINTANG, Puskesmas Paron berupaya menjembatani kesenjangan layanan. Sebelum adanya inovasi, kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di posyandu dan PAUD hanya berhenti pada tahap deteksi, tanpa intervensi lanjutan yang jelas. Kini, tersedia Poli DDTK di Puskesmas Paron sebagai pusat layanan satu pintu (one stop service) untuk intervensi awal sebelum rujukan ke rumah sakit.

Program ini dijalankan dengan melibatkan tenaga lintas profesi—dokter, bidan, perawat, ahli gizi, psikolog, hingga terapis wicara—serta jejaring kader kesehatan dan sekolah. Anak-anak yang terdeteksi mengalami gangguan langsung mendapat penanganan berupa fisioterapi sederhana, terapi wicara, stimulasi motorik, hingga konseling gizi, sementara orang tua mendapatkan edukasi dan buku panduan stimulasi agar dapat melakukan pendampingan di rumah.
“KERLIP BINTANG bukan hanya soal deteksi, tapi juga aksi nyata intervensi dini dengan dukungan lintas profesi. Harapannya, anak-anak di wilayah Paron bisa tumbuh optimal sesuai potensi genetiknya,” jelas tim Puskesmas Paron.
Program ini sudah memberi manfaat bagi ratusan anak dan orang tua di Kecamatan Paron. Bahkan, inovasi ini telah direplikasi di Blitar, Mojokerto, dan Magetan sebagai bukti keberhasilannya. Lebih jauh, KERLIP BINTANG juga sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk mencetak SDM Unggul 2045, sesuai tema Rakerkesnas 2020: Promotif-Preventif Membangun SDM Unggul Indonesia Maju.