LANCAR AJE, Inovasi Puskesmas Paron Ngawi: Satu Panggilan, Ambulans Siap Jemput 24 Jam

Ngawi – Puskesmas Paron, Kabupaten Ngawi, meluncurkan inovasi layanan darurat bernama LANCAR AJE (Layanan Cepat Antar dan Jemput Emergency) sejak 5 Maret 2024. Program ini hadir untuk menjawab persoalan klasik layanan gawat darurat di masyarakat: minimnya informasi kontak darurat, keterlambatan pertolongan, dan pemanfaatan ambulans yang masih rendah.

Sebelum adanya inovasi ini, masyarakat kerap bingung harus menghubungi siapa saat terjadi kecelakaan lalu lintas, komplikasi kehamilan, atau kondisi medis gawat darurat lain. Akibatnya, banyak pasien terlambat ditangani dan melewatkan “golden time” penyelamatan nyawa.

Melalui LANCAR AJE, masyarakat kini cukup menghubungi satu nomor hotline UGD Puskesmas Paron yang aktif 24 jam. Ambulans dengan crew UGD terlatih segera meluncur maksimal lima menit setelah laporan diterima, selama armada siap pakai. Layanan ini mencakup:

  • Darurat kehamilan, persalinan, dan nifas
  • Bayi baru lahir (neonatus)
  • KLB, kecelakaan lalu lintas, dan kasus emergency lainnya
  • Penanganan pasien ODGJ tertentu
  • Pengantaran jenazah

Pelayanan ini terbuka untuk seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Paron, tanpa membedakan suku, agama, atau status sosial. Gratis bagi pasien BPJS, sementara pasien umum dikenakan tarif sesuai Perda.

“Inovasi ini kami hadirkan untuk memastikan masyarakat tidak lagi kebingungan mencari pertolongan darurat. Cukup satu panggilan, tim medis dan ambulans segera datang,” ungkap tim UGD Puskesmas Paron.

Selain layanan cepat tanggap, LANCAR AJE juga mengedepankan edukasi literasi kesehatan darurat melalui media sosial, leaflet, hingga sosialisasi desa. Tidak hanya sekadar ambulans, program ini adalah transformasi layanan darurat tingkat puskesmas berbasis respon cepat, koordinasi lintas sektor, dan pemberdayaan masyarakat.

Program LANCAR AJE kini telah direplikasi di Blitar, Mojokerto, dan Magetan, menunjukkan efektivitasnya sebagai model inovasi layanan gawat darurat di tingkat daerah. Ke depan, Puskesmas Paron juga tengah menyiapkan integrasi dengan PSC 119 serta rencana pengembangan aplikasi mobile untuk memperluas jangkauan layanan.

Dengan adanya inovasi ini, waktu respon bisa ditekan, angka keselamatan pasien meningkat, dan masyarakat Paron lebih siap menghadapi kondisi darurat medis kapan saja.

Scroll to Top