Ngawi – SMPN 1 Pitu, Kabupaten Ngawi, menghadirkan inovasi pendidikan berbasis literasi digital bernama Edulitera (Edukasi dan Literasi Profesional). Program ini diinisiasi oleh Fajar Budhianto, S.Pd., M.Pd, seorang ASN sekaligus guru di sekolah tersebut, dan resmi diimplementasikan sejak 1 Agustus 2024 setelah melalui masa uji coba pada Juli.
Lahir dari tantangan rendahnya minat baca-tulis siswa dan minimnya keterlibatan guru dalam gerakan literasi sekolah, Edulitera dirancang sebagai gerakan budaya literasi menyeluruh dengan memanfaatkan teknologi digital. Program ini mengintegrasikan kegiatan membaca, menulis, hingga publikasi karya secara profesional melalui laman khusus “Edulitera Corner” di website sekolah.

Melalui Edulitera, siswa tidak hanya membaca buku selama 15 menit sebelum pelajaran, tetapi juga didorong menulis cerpen, puisi, esai, artikel ilmiah, hingga opini yang kemudian dikurasi dan dipublikasikan. Guru pun ikut aktif menulis refleksi, bahan ajar, serta karya ilmiah yang menjadi bagian dari portofolio profesional mereka.
Program ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Selain itu, ada berbagai kegiatan pendukung seperti Jumat Literasi, Ekstrakurikuler Menulis Esai, hingga Pameran Literasi Digital yang menampilkan karya-karya siswa dan guru.

Hasilnya, dalam waktu satu semester, sudah ada lebih dari 30 artikel guru dan puluhan karya siswa yang dipublikasikan. Antusiasme meningkat, siswa lebih percaya diri karena karyanya diapresiasi publik, dan guru semakin produktif memanfaatkan teknologi. Edulitera juga diakui Dinas Pendidikan Ngawi sebagai model inovasi replikatif dan mulai diterapkan di sekolah lain di Madiun, Jombang, Sragen, hingga Sukabumi.
“Literasi bukan lagi sekadar kewajiban, tetapi sudah menjadi identitas sekolah kami. Dengan Edulitera, kami ingin mencetak generasi literat, kreatif, dan adaptif terhadap tantangan zaman,” ungkap Fajar Budhianto. Dengan skor kematangan 101 poin, dukungan regulasi, serta melibatkan lebih dari 500 penerima manfaat (siswa, guru, orang tua, dan masyarakat), Edulitera menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sekolah mampu meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus mendukung visi Kabupaten Ngawi sebagai daerah literatif dan berdaya saing.