Bappeda Kabupaten Ngawi terus menggelorakan semangat inovasi pelayanan publik. Salah satu gebrakan terbarunya adalah LINK BIRU PARIPURNA (Layanan Integrasi Kesehatan Ibu dan Bayi Risiko untuk Persalinan Aman, Responsif, dan Paripurna) yang lahir dari Puskesmas Walikukun. Program ini hadir untuk memastikan ibu hamil risiko tinggi mendapatkan layanan kesehatan terencana, cepat, dan terpadu, sehingga proses persalinan berlangsung aman dan terkendali.

Inovasi ini menghubungkan tenaga kesehatan, bidan siaga, keluarga, dan masyarakat dalam satu ekosistem pelayanan. Mulai dari kelas ibu hamil, pemantauan ANC terjadwal, konsultasi daring, hingga sistem informasi kesehatan ibu berbasis digital—semuanya dirancang agar deteksi risiko kehamilan lebih dini dan keputusan rujukan lebih cepat. Kartu Persalinan khusus pun diberikan untuk mempercepat penanganan darurat.

Hasilnya terasa nyata di lapangan. Angka kematian ibu dan bayi di Ngawi berhasil ditekan, deteksi risiko tinggi meningkat, dan cakupan kunjungan ANC menjadi lebih lengkap. Bahkan, tingkat kepuasan ibu hamil dan keluarganya terhadap layanan LINK BIRU mencapai 95%! Waktu respon rujukan yang sebelumnya memakan waktu hingga tiga jam kini dapat dipangkas drastis berkat sistem pemantauan terpadu SIMKES LINK BIRU.
Bappeda mendorong keberhasilan LINK BIRU PARIPURNA menjadi inspirasi perangkat daerah lain untuk berinovasi. Ngawi menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi bukan hanya meningkatkan kualitas layanan publik, tetapi juga menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Inilah bukti nyata bahwa inovasi bukan sekadar wacana, melainkan solusi yang benar-benar hidup dan berdampak bagi masyarakat.