Ngawi – SMPN 1 Pangkur Kabupaten Ngawi menghadirkan inovasi pembelajaran kreatif bernama CANPOP (Canva dan Pop-Up untuk Kreativitas Iklan) yang mulai diimplementasikan sejak 15 November 2024. Program ini diprakarsai oleh Khoirul Anwar, seorang ASN sekaligus guru di sekolah tersebut, sebagai jawaban atas tantangan rendahnya literasi digital dan kreativitas siswa dalam menghasilkan karya iklan yang menarik.

Inovasi ini lahir dari permasalahan nyata di sekolah, di mana peserta didik hanya akrab dengan teknologi sebatas media sosial dan hiburan, sementara pemanfaatan untuk belajar masih minim. Selain itu, keterampilan membuat iklan yang komunikatif dan relevan dengan materi ajar juga masih rendah. CANPOP hadir sebagai solusi dengan menggabungkan media digital (Canva for Education) dan media fisik kreatif (Pop-Up).

Melalui program ini, siswa diajak tidak hanya membuat desain digital di Canva, tetapi juga melengkapi hasil karyanya dengan media Pop-Up yang lebih interaktif. Karya iklan yang dihasilkan diarahkan untuk mengangkat potensi kearifan lokal seperti makanan tradisional, produk rumah tangga, hingga jasa masyarakat sekitar.

Metode pembelajaran CANPOP dilaksanakan melalui beberapa tahap, mulai dari apersepsi, analisis media, pembuatan karya, presentasi, hingga refleksi. Peserta didik bekerja secara berkelompok, berdiskusi, serta mempresentasikan iklan yang mereka buat. Guru dan teman sebaya memberikan umpan balik sehingga pembelajaran terasa lebih kolaboratif, kreatif, dan menyenangkan.
“Dengan CANPOP, siswa tidak hanya belajar teori iklan, tetapi langsung berlatih membuat karya nyata yang memadukan unsur digital, fisik, dan nilai lokal. Hasilnya, mereka lebih percaya diri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan abad 21,” ujar Khoirul Anwar, inisiator inovasi.
Dampak dari penerapan inovasi ini sudah terasa. Siswa semakin antusias mengikuti pelajaran, guru lebih mudah memotivasi mereka, dan lingkungan sekolah menjadi lebih hidup dengan hasil karya iklan kreatif yang terpajang. Bahkan, program ini mendapat respon positif dari guru, siswa, dan orang tua, serta berhasil direplikasi di beberapa daerah lain seperti Sragen, Sukabumi, Jombang, dan Madiun.
Dengan skor kematangan inovasi 106 poin, dukungan regulasi, jejaring lintas daerah, hingga publikasi karya melalui portofolio digital, CANPOP menjadi bukti nyata bagaimana sekolah mampu mencetak generasi kreatif, literat, dan peduli potensi lokal melalui pembelajaran inovatif.