Desa Sembung di Kecamatan Karangjati kini menjelma menjadi contoh desa modern yang mampu memberikan pelayanan publik cepat, ramah, dan efisien lewat inovasi BUNGAH ATINE (Sembung Ramah, Aktif, Tanggap, Cepat, Teliti dan Efisien). Inovasi ini muncul dari kesadaran bahwa masyarakat desa membutuhkan layanan administrasi yang sederhana, cepat, dan tetap hangat secara sosial. Dengan dukungan penuh dari Bappeda dan perhatian khusus dari Inspektorat Kabupaten Ngawi, BUNGAH ATINE telah mengubah wajah birokrasi desa yang dulu berbelit menjadi lebih humanis dan transparan.
Melalui sistem pelayanan satu pintu, penggunaan aplikasi seperti WhatsApp dan Google Form, serta penerapan SOP maksimal 1×24 jam, pelayanan di Desa Sembung menjadi lebih mudah diakses siapa pun dan kapan pun. Masyarakat tidak perlu lagi antre panjang atau datang berulang kali ke balai desa hanya untuk mengurus surat. Lebih dari itu, perubahan sikap aparatur desa yang kini ramah, cepat tanggap, dan responsif menjadi nilai plus yang dirasakan langsung oleh warga.
Bappeda Kabupaten Ngawi menilai bahwa inovasi ini merupakan praktik baik dalam mendorong reformasi pelayanan publik di tingkat desa. Pendekatan BUNGAH ATINE yang berfokus pada efisiensi layanan dan partisipasi masyarakat selaras dengan visi pembangunan daerah berbasis kebutuhan lokal. Di sisi lain, Inspektorat juga melihat inovasi ini sebagai langkah nyata membangun integritas tata kelola desa. Melalui survei kepuasan digital dan forum aduan, budaya pelayanan publik yang akuntabel dan terbuka mulai tumbuh di Desa Sembung.
Dampak dari BUNGAH ATINE tak hanya pada kecepatan layanan, tetapi juga pada meningkatnya kepercayaan warga terhadap pemerintah desa. Petugas tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi hadir sebagai pelayan masyarakat yang tulus. Program ini telah mengubah kultur kerja dan hubungan sosial di desa. Oleh karena itu, baik Bappeda maupun Inspektorat berkomitmen untuk mendorong replikasi inovasi ini ke desa-desa lain di Kabupaten Ngawi. Desa Sembung membuktikan bahwa pelayanan publik yang membahagiakan warga bisa dimulai dari niat baik, teknologi sederhana, dan semangat melayani sepenuh hati.