Desa Ketanggung di Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, melahirkan inovasi keren bernama TAPE KETAN atau Ketanggung Peduli Keluarga Rentan. Program ini muncul dari semangat gotong royong warga yang peduli pada kelompok rentan seperti ibu hamil berisiko tinggi, balita stunting, penderita TBC, hingga lansia sakit dan miskin. Melalui pendataan yang dilakukan bersama puskesmas setempat, warga bergerak menciptakan solusi nyata untuk memastikan layanan kesehatan dasar bisa dirasakan oleh semua.
Keunikan TAPE KETAN terletak pada pendanaannya yang bersumber dari iuran masyarakat melalui bank sampah di setiap RT. Hasil pengelolaan sampah tidak hanya menjaga lingkungan tetap bersih, tetapi juga menjadi sumber biaya untuk membantu keluarga rentan. Dari pendampingan ibu hamil, pemantauan balita, hingga memastikan pasien TBC berobat tuntas, program ini berhasil memberi manfaat nyata. Bahkan, angka stunting mulai menurun, tidak ada kematian ibu maupun bayi, dan lansia mendapat layanan rutin melalui posyandu.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ngawi turut mendorong penuh inovasi seperti TAPE KETAN. Menurut Bappeda, program ini selaras dengan agenda pembangunan kesehatan dan penguatan ketahanan sosial di tingkat desa. Dukungan pemerintah daerah diharapkan bisa memperluas jangkauan manfaat program ini, sehingga semakin banyak keluarga rentan yang terbantu. Tidak hanya itu, TAPE KETAN juga telah direplikasi di daerah lain seperti Bangkalan dan Trenggalek, membuktikan bahwa inovasi dari desa bisa berdampak luas.
Inovasi TAPE KETAN menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar bisa berawal dari langkah sederhana. Dengan semangat gotong royong, kepedulian, dan kreativitas warga desa, Ngawi membuktikan diri sebagai daerah yang mampu menghadirkan solusi cerdas untuk persoalan sosial dan kesehatan. Lewat program ini, Desa Ketanggung tidak hanya menghasilkan tape ketan yang legit, tapi juga menghadirkan kehidupan yang lebih manis bagi keluarga rentan.