Kabupaten Ngawi kembali menunjukkan wajah kreatifnya melalui inovasi sosial bertajuk GELATIK (Gelung Aksi Peduli Tetangga dan Komunitas). Program ini digagas oleh Kecamatan Paron sebagai gerakan solidaritas warga, di mana setiap orang diajak untuk saling peduli, mendukung, dan menjaga harmoni desa. Tidak hanya sekadar program, GELATIK hadir sebagai gaya hidup baru yang menanamkan kepedulian sosial, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, keluarga kurang mampu, hingga komunitas yang membutuhkan pendampingan.
Konsep GELATIK sederhana tapi mengena: warga dibagi dalam kelompok kecil yang rutin melakukan kunjungan, memberi bantuan pangan, pendampingan kesehatan, hingga mengadakan kegiatan sosial seperti diskusi dan pelatihan keterampilan. Bahkan, teknologi sederhana seperti grup WhatsApp dimanfaatkan untuk koordinasi, menjadikan program ini bukan sekadar ide, tetapi benar-benar terintegrasi dengan keseharian masyarakat. Hasilnya, rasa aman dan kebersamaan antarwarga meningkat, menjadikan desa terasa lebih hangat dan penuh empati.
Program ini juga membuktikan bahwa inovasi tidak selalu berbentuk teknologi canggih, melainkan bisa lahir dari nilai-nilai kearifan lokal dan budaya gotong royong. Dengan dukungan kolaborasi UMKM dan BUMDes, GELATIK mampu memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi desa. Tidak heran jika program ini berhasil direplikasi di beberapa daerah lain, sekaligus menjadi inspirasi bagi desa-desa yang ingin maju tanpa meninggalkan nilai kemanusiaan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ngawi turut mendorong lahirnya berbagai inovasi serupa. GELATIK menjadi salah satu contoh nyata bahwa inovasi bisa lahir dari kepedulian sosial, bukan hanya dari infrastruktur atau teknologi semata. Dengan pendekatan yang inklusif, program ini bukan hanya mengurangi konflik sosial, tetapi juga melahirkan generasi muda desa yang berani, peduli, dan penuh inisiatif. Inilah wajah baru Ngawi: desa yang guyub, kreatif, dan semakin berdaya!