

Surabaya, 5–6 November 2025 — Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Bappeda Provinsi melaksanakan Forum Koordinasi Pelaksanaan Peti Koin Bermantra Tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Aria Centra, Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Fasilitator dan Bappeda dari 22 Kabupaten/Kota lokasi Peti Koin Bermantra se-Jawa Timur.
Forum ini bertujuan untuk melakukan review pelaksanaan program, sinkronisasi basis data sasaran Peti Koin Bermantra (DTKS ke DT-SEN), serta membahas potensi kerja sama dengan perguruan tinggi. Selain itu, kegiatan juga diisi dengan sharing session antar daerah untuk berbagi praktik terbaik pelaksanaan program dan FGD guna menyusun langkah tindak lanjut bersama.
Hasil Kesepakatan Forum:
- Laporan dibuat bulanan dengan format satu data agar fasilitator tidak bekerja dua kali. Laporan semesteran dan tahunan merupakan rekap dari laporan bulanan.
- Proposal disusun dalam bentuk proposal bisnis dengan tetap mencantumkan Rencana Anggaran Biaya (RAB), ditujukan kepada Gubernur c.q Kepala Dinas terkait.
- Penyesuaian dashboard website sesuai regulasi terbaru serta penyempurnaan menu e-monev untuk memudahkan pelaporan dan pemantauan kegiatan.
- Identifikasi offtaker lokal dan kerja sama melalui perjanjian pembelian produk kelompok binaan, dengan dorongan pemanfaatan SPPG karena potensinya besar.
- Identifikasi ulang kelompok binaan untuk usulan bantuan gerobak tahun 2025.
- Pemadanan data anggota kelompok (DTKS–DT-SEN) dengan dukungan akses dari Dinas Sosial.
- Dorongan bagi Kabupaten untuk membuat MoU dengan Perguruan Tinggi dalam rangka penguatan kelompok binaan melalui program kolaboratif.
Forum ini juga menjadi wadah untuk menginventarisasi isu strategis dan tantangan pelaksanaan program, berbagi pengalaman antar stakeholder, serta memperkuat peran akademisi dalam evidence-based research dan peningkatan kapasitas pendamping.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antar daerah, meningkatkan efektivitas pelaksanaan program, serta mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kolaboratif, inklusif, dan berkelanjutan di Jawa Timur.