Sebagai Universitas Pancasila, Universitas Perjuangan, Universitas Kebudayaan, Universitas Nasional, dan Universitas Kerakyatan, penting bagi UGM untuk memperkokoh jati diri dengan melaksanakan dharma pengabdian, salah satunya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM). Tujuan pengabdian kepada masyarakat UGM adalah untuk melaksanakan kegiatan yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Prinsip Dasar dan Pelaksanaan KKN-PPM UGM:
- Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi
- Empati-Partisipatif
- Interdisipliner
- Komprehensif-Komplementatif dan berdimensi luas
- Realistis-Pragmatis
- Pengembangan lingkungan
- Berkelanjutan
Tujuan dari pelaksanaan KKN-PPM UGM:
- Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.
- Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdispliner.
- Menanamkan nilai kepribadian:
- Nasionalisme dan jiwa Pancasila.
- Keuletan, etos kerja dan tangung jawab.
- Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan.
- Meningkatkan daya saing nasional.
- Menanamkan jiwa penelitian dan pengabdian
- Eksploratif dan analisis.
- Mendorong learning community dan learning society
Kegiatan KKN-PPM UGM disasarkan kepada 3 pemangku kepentingan, yaitu mahasiswa, masyarakat (Mitra dan Pemerintah) dan Perguruan Tinggi. Nilai-nilai unggul KKN-PPM bagi mahasiswa UGM antara lain dalam bentuk proses pembelajaran menjadi leader, manajer, dan enterpreuner, proses membentuk moral kepribadian yang berkarakter mulia dan bermartabat, pengembangan diri yang tangguh sebagai inovator, motivator, dinamisator, dan problem solver, serta pembelajaran andragogik bersama masyarakat.
KKN-PPM UGM membangun sinergi berbagai elemen masyarakat, antara lain: masyarakat/organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan SKPD tingkat I dan II, pelaku usaha, KAGAMA, pemerintah daerah tingkat kecamatan sampai dusun yang berpartisipasi sebagai narasumber dan mitra KKN-PPM UGM di lokasi.
KKN-PPM UGM terus dikembangkan untuk mencapai titik optimal kegiatan dengan berbagai cara, antara lain dengan mengembangkan pola KKN-PPM UGM menjadi terintegrasi, terukur dan berkelanjutan, berfokus pada pembentukan mahasiswa menjadi entrepreneur, leader dan manager, menentukan arah prioritas lokasi dan meminimalkan risiko dari kegiatan yang dilakukan. Diharapkan KKN-PPM UGM dapat terus mendukung penyelesaian masalah bangsa, yaitu kemiskinan dan pengangguran, pembangunan daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), daerah rawan bencana dan konflik, serta meminimalisir kesenjangan kemajuan wilayah.
Program KKN-PPM UGM sampai saat ini telah menggerakkan sekitar 200.000 mahasiswa di seluruh propinsi di Indonesia serta mampu membangun dan memberdayakan masyarakat dengan implementasi IPTEKS dalam berbagai aspek kehidupan.
KKN-PPM UGM adalah salah satu bentuk nyata komitmen kerakyatan dan kebangsaan Universitas Gadjah Mada. KKN-PPM UGM ini merupakan mata kuliah wajib yang mempunyai sejarah panjang; rintisannya telah dimulai sejak tahun 1951. Sepanjang sejarah pelaksanaannya KKN-PPM UGM telah menunjukkan manfaat luar biasa besar dalam memberdayakan masyarakat dalam kerangka pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kemitraan menjadi salah satu sumber kekuatan dan keunggulan KKN-PPM UGM. Dengan kemitraan ini, pemberdayaan masyarakat dapat dijalankan melalui beraneka ragam program, dengan cakupan wilayah makin luas dengan kedalaman penanganan yang makin intensif . Dengan kemitraan, dapat dicapai sinergi dengan program yang memberi manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat. Dengan kemitraan ini pula kesinambungan dan ketuntasan suatu tema KKN-PPM UGM dapat dicapai.
Kemitraan dapat dilakukan untuk KKN-PPM UGM dengan durasi pendek (satu kali penerjunan) atau jangka panjang (lebih dari satu kali penerjunan). Rincian tahapan akan khas untuk setiap macam kerjasama dan menyesuaikan dengan pola kerja mitra. Namun demikian, secara garis besar kemitraan dapat dibagi dalam tahapan sebagai berikut:
- Kesepahaman dan kesepakatan substansi dan garis besar operasional kerjasama. Termasuk di sini adalah penetapan indikator capaian dan berbagai hal lain yang menjadi pedoman
- Pengikatan formal melalui MoU dan atau Surat Perjanjian Kerjasama atau dokumen yang setara
- Persiapan mekanisme komprehensif untuk operasional lapangan.
Termasuk di sini adalah pembekalan dengan tema-tema khusus kepada para mahasiswa jika diperlukan:
- Operasional lapangan
- Monitor dan evaluasi
- Tahap keberlanjutan kerjasama dan kemitraan
Keberhasilan dan konsistensi UGM dalam penyelenggaraan KKN telah mendapat pengakuan dunia internasional. Sudah 32 perguruan tinggi dari 15 negara terlibat dalam program ini. Pengakuan dunia internasional juga ditunjukkan antara lain dengan ditetapkannya KKN-PPM UGM yang berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu kegiatan inti Regional Centre of Expertise (RCE) dalam jaringan United Nation University mulai Desember 2007.
Tahun 2006 konsep KKN-PPM UGM dipresentasikan di forum University Leadership Forum UNESCO. Tahun itu pula KKN-PPM UGM mulai dijalankan dengan memberi penekanan pada paradigma “empowerment” dan berbasis penelitian. Tahun 2013 konsep, aplikasi dan tatakelola KKN-PPM UGM dikembangkan sehingga lebih mampu memberikan inspirasi bagi Indonesia dan dunia sehingga mengoptimalkan kemanfaatannya pada kemanusiaan.
KKN-PPM UGM pada tahun 2015 dilaksanakan pada 3 periode yaitu Semester Genap (1 April – 31 Mei 2015), Antar Semester (1 Juli – 31 Agustus 2015) dan Semester Gasal (1 November – 31 Desember 2015). Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UGM dilakukan di 27 provinsi, 107 kabupaten, 210 kecamatan dan 310 desa. Kegiatan KKN-PPM UGM disupport dengan BOPTN dan kemitraan dengan pemerintah daerah, kementerian, CSR dan lembaga lainnya. Pada tahun 2015 telah terbentuk dua tema KKN tematik dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupa KKN Tematik SPAMDES dan KKN Tematik 100-0-100. Selain itu, UGM dengan Kementerian Desa, Pembangunan Derah Tertinggal dan Transmigrasi menggagas adanya KKN Tematik Ketransmigrasian untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah transmigrasi. Dalam rangka implementasi Undang-Undang Desa, BALILATFO Kementerian Desa bersama dengan UGM menyusun modul dan model KKN Desa yang akan mendampingi perangkat wilayah setempat dalam merencanakan dan menggunakan dana desa.
Peran UGM dalam penanganan kebencanaan juga dilakukan melalui KKN-PPM, sehingga pada 16 Agustus 2015 Desa Karangkobar, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara diresmikan sebagai Desa Tangguh Bencana Pratama oleh Gubernur Jawa Tengah. Selain di Banjarnegara, wujud tanggap darurat UGM terhadap bencana nasional adalah dengan dikirimkannya Unit KKN Peduli Bencana ke Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah dengan tema mitigasi pendidikan paska 3 bulan kegiatan akademik di SD, SMP dan SMA ditutup akibat asap tebal pada tahun 2015. Kegiatan KKN Peduli Bencana sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 (Gempa Bantul), KKN Peduli Bencana Sumatera Barat (Gempa Padang 2009), KKN Peduli Bencana Wasior (2010), KKN Peduli Bencana Erupsi Merapi (2010-2012), KKN Peduli Bencana Banjarnegara (Longsor 2014), KKN Peduli Bencana Banjir Bekasi & Kudus (2014). KKN Peduli Bencana Sinabung (2014 – 2015), KKN Peduli Bencana Kelud (2015) dan lain-lainnya.
Selain kegiatan KKN regular, kegiatan KKN-PPM UGM juga diikuti oleh mahasiswa asing. Pada tahun 2015, mahasiswa asing peserta KKN-PPM UGM berjumlah 95 orang yang berasal dari perguruan tinggi di Jepang, Australia, Malaysia, Amerika dan Jerman. Tahun 2014 dan 2015, sebanyak 4 mahasiswa UGM dan 2 dosen UGM diundang oleh Pemerintah Jepang dan Shizouka University untuk sharing mengenai kegiatan KKN-PPM UGM di Indonesia.