Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Ngawi gelar “Focus Grop Discussion” dalam rangka penyusunan rencana induk dan peta jalan kemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung di Kurnia Convention Hall Jl. Ir. Soekarno Ngawi.
Kepala Bappeda Kabupaten Ngawi Indah Kusumawardani mengatakan, Semoga hasil FGD hari ini dapat menambah bahan masukan dalam analisis di Rencana Induk dan Peta Jalan Pemanfaatan IPTEK nanti.
“Dokumen Rencana Induk dan Peta Jalan Pemanfaatan IPTEK disusun dengan memperhatikan :
Target Kinerja Daerah yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2021-2026; Prioritas Pembangunan Nasional dan Prioritas Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta isu-isu strategis yang berkembang saat ini dan prediksi masa mendatang,” Ujarnya dalam sambutan. Selasa (28/03/2023).
Indah Kusumawardani menjelaskan, Selain capaian 10 Indikator Kinerja Utama Daerah dalam RPJMD Tahun 2021-2026 diatas, pencapaian Indeks Daya Saing Daerah menjadi salah satu perhatian utama kita sehingga kita dapat berdaya dibanding diantara pemerintah daerah lain. Dalam pengukuran Indeks Daya Saing Daerah, nilai Pilar Kapabilitas Inovasi Kabupaten Ngawi dibandingkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur termasuk rendah (1,32 / 3,02).
“Oleh karena itu, dalam usaha kita bersama meningkatkan Pilar ini, marilah kita sepakat mendorong penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah sebagai landasan dalam perencanaan pembangunan daerah. Hal ini sejalan dengan rumusan Tema Pembangunan Tahun 2024 kita yaitu Meningkatkan Daya Saing Daerah dan Percepatan Transformasi Ekonomi Inklusif Berkelanjutan melalui Peningkatan Nilai Tambah Pertanian yang Didukung oleh Pemantapan Infrastruktur Wilayah,” Tuturnya.
Ia menambahkan, Penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah sebagai landasan dalam perencanaan pembangunan daerah tidak lepas dari isu-isu strategis dalam Prioritas Daerah. Sebagai contoh : ekosistem riset dapat mengintervensi peningkatan daya saing SDM melalui pengembangan pendidikan vokasi, dalam hal ini didukung dengan Program Unggulan Pembangunan Perguruan Tinggi, 2 Kampus (Sekolah Vokasi Politeknik Jember dan Unesa). Sedangkan peningkatan perekonomian daerah melalui nilai tambah pertanian didukung dengan Program Unggulan Smartfarming untuk Petani Millenial, baik untuk komoditas tanaman pangan, perkebunan, ternak dan perikanan.
“Pertemuan hari ini mari kita manfaatkan untuk merancang tahapan, menentukan program dan kegiatan lebih inovatif dan aplikatif sesuai dengan sektornya masing-masing untuk menuju Kabupaten Ngawi yang semakin baik. Seluruh Perangkat Daerah berkolaborasi mendukung Visi dan Misi Kabupaten Ngawi. Mari menjadi super tim membangun Ngawi menjadi lebih baik; Diharapkan seluruh Perangkat Daerah bekerja keras dalam rangka optimalisasi peran dan kolaborasi melalui pendekatan riset dan inovasi,” Tandasnya.
Ditempat yang sama Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas Iptek) yang telah meletakkan salah satu pondasi penting untuk ekosistem riset, maka Pemerintah Daerah diharapkan dapat menyusun Rencana Induk dan Peta Jalan Pemanfaatan IPTEK. Dokumen ini diharapkan dapat menguatkan ekosistem riset dengan memberikan arah serta koridor bagi kita untuk memastikan bahwa setiap elemen pendukung ekosistem dapat berkolaborasi dan saling mendukung untuk dapat berkontribusi secara optimal.
“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 2024 menetapkan empat pilar pembangunan nasional yang dirancang sebagai fondasi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045. Empat pilar tersebut mencakup.
a, Pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b, Pembangunan ekonomi berkelanjutan.
c, Pembangunan yang berkeadilan.
d, Keamanan nasional serta tata pemerintahan yang baik.
Pilar pertama tersebut diatas merupakan modal untuk memastikan kekuatan tiga pilar lainnya. Untuk itu, pengetahuan diletakkan pada posisi yang sangat penting, baik itu pengetahuan ilmiah, pengetahuan teknokratis maupun pengetahuan lokal. Efektivitas produksi, komunikasi, dan utilisasi berbagai jenis pengetahuan tersebut untuk kebijakan publik dan perencanaan pembangunan yang komprehensif berdasarkan bukti perlu ditunjang oleh sebuah ekosistem yang baik,” Ujarnya dalam sambutan.
Bupati Ony menambahkan, Rencana induk dan peta jalan IPTEK diharapkan dapat menuangkan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat sistemik, komprehensif dan partisipatif memuat peran riset dan inovasi di dalam mengatasi permasalahan prioritas pembangunan daerah.
“Hal ini tentu harus memaksimalkan fungsi dan peran SDM di lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam menuangkan ide dan analisis kebijakan berbasis bukti. Saya harap, kanal publikasi hasil riset di daerah dapat diaktifkan sehingga hasil riset dapat lebih implementatif di masyarakat. Partisipasi ASN dalam ekosistem riset dan inovasi dapat lebih ditingkatkan, baik pejabat struktural maupun fungsional.” Pungkasnya.
Dalam gelaran acara tersebut tampak hadir, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. Pejabat BRIN Atang Sulaiman dan Luky Pradipta beserta seluruh pimpinan Perangkat Daerah di Kabupaten Ngawi atau yang mewakili