Dalam upaya menangani masalah stunting yang masih tinggi di Kabupaten Ngawi, Bidang Litbang mendampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana dalam mengembangkan inovasi “Delima Merekah” (Deteksi Lila dan Anemia). Tujuan inovasi ini adalah mengatasi akar permasalahan stunting, yaitu anemia, kekurangan energi kronis (KEK), dan pernikahan usia muda.
Dengan angka stunting sebesar 16,2% (SSGI tahun 2021), upaya penanganan stunting harus mengatasi tiga faktor krusial yang saling terkait. Melalui pendekatan Triple Helix, inovasi ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kemenag, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa hingga tingkat RT untuk melakukan pengawalan dan edukasi dalam menciptakan generasi yang memiliki daya saing SDM yang unggul.
Inovasi ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya regulasi dalam bentuk SK Bupati tentang penanganan Triple Helix penyebab stunting, menghasilkan Kartu Delima Merkah, serta meningkatkan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang upaya penanganan stunting. Dengan demikian, dapat mewujudkan tujuan Kabupaten Ngawi dalam mencapai angka prevalensi stunting 14% pada tahun 2024, dengan cita-cita Zero stunting di tahun 2045.