Ruang Bertutur 030
Petani Milenial dan Teknologi Penyiraman Sawah dengan Google Assistant
Di tengah lahan subur Kabupaten Bantul, tepatnya di Parangtritis, sekelompok petani milenial dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berhasil mengukir sebuah cerita baru dalam dunia pertanian. Mereka telah membawa perubahan besar melalui inovasi yang menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi modern—menyiram sawah dengan bantuan Google Assistant.
Inovasi ini muncul dari keinginan untuk merubah cara lama yang melelahkan menjadi sesuatu yang lebih praktis dan efisien. Dalam sebuah video yang viral, seorang petani muda menunjukkan bagaimana ia tak lagi perlu berdiri di bawah terik matahari dengan selang di tangan. Sebaliknya, dengan hanya mengucapkan perintah sederhana, “Google, siram sawah,” teknologi IoT yang terhubung dengan Google Assistant langsung mengaktifkan pompa air, menyebarkan air ke seluruh lahan dengan presisi yang sebelumnya hanya bisa diimpikan.
Keterangan dalam unggahan di Instagram Pemkab Bantul menggambarkan betapa bangganya mereka akan inovasi ini. Teknologi tepat guna yang dikembangkan oleh petani milenial ini tidak hanya mempermudah pekerjaan, tetapi juga memungkinkan efisiensi yang signifikan dalam penggunaan air. Bahkan, teknologi ini dapat dioperasikan dari jarak jauh, selama masih dalam area yang terhubung dengan jaringan internet, memberikan fleksibilitas luar biasa bagi para petani.
Inovasi ini begitu menginspirasi hingga menarik perhatian Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang dikenal dengan semangat inovatifnya. Ia bahkan mengajak petani tersebut untuk membawa teknologi ini ke Pangandaran, tempat asalnya, guna membantu petani lain menikmati manfaat yang sama.
“Inovasi ini bukan hanya tentang teknologi,” ujar petani muda tersebut, “tetapi tentang bagaimana kita, sebagai petani, dapat terus maju, beradaptasi dengan zaman, dan memastikan bahwa pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi, sambil menjaga keseimbangan dengan alam.”
Kisah ini menjadi bukti bahwa pertanian di Indonesia, terutama di daerah seperti Kabupaten Bantul, terus berkembang seiring waktu. Dengan perpaduan antara tradisi dan teknologi, petani masa kini bukan hanya penjaga lahan, tetapi juga inovator yang siap membawa pertanian Indonesia ke masa depan yang lebih cerah. Inilah masa depan pertanian, di mana teknologi dan alam bekerja bersama-sama, menciptakan harmoni yang membawa kesejahteraan bagi semua.