Pada pembukaan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri disampaikan bahwa Per Juli 2023 inflasi konsisten mengalami tren penurunan dengan harga komoditas yg relatif stabil. Komoditas harga bergejolak yang biasanya menjadi penyumbang besar kenaikan IPH dan inflasi saat ini cenderung menurun dengan tren penurunan yg dapat dilihat sejak Bulan Februari lalu.
Kondisi Inflasi Year on Year (yoy) pada bulan Juli 2023 adalah 3,08. Kondisi ini lebih tinggi dari bulan Juni 2023 namun jauh lebih rendah dari kondisi Inflasi tahun lalu di bulan yang sama yaitu sebesar 4,94. Hal ini menunjukkan bahwa langkah pengendalian Inflasi yang diambil oleh Pemerintah selama ini sudah efektif.
Bapak Menteri juga menyampaikan dalam beberapa bulan ke depan Indonesia harus bersiap menghadapi kekeringan akibat El-Nino yang mencapai puncaknya pada Agustus 2023. Dampak dari kekeringan mengakibatkan negara-negara seperti India dan Thailand membatasi Ekspor beras dan mengutamakan produksi beras untuk rakyat di negaranya sendiri. Hal ini dikhawatirkan akan berakibat pada Indonesia yang selama ini ketergantungan pada impor beras.
Menghadapi kondisi tersebut pada tanggal 2 Agustus 2023 Presiden mengadakan rapat terbatas membahas langkah strategis dalam mengantisipasi kelangkaan ketersediaan Beras di Daerah. Dalam arahannya Presiden menyampaikan perlunya monitoring di daerah kantong produksi beras mana saja yang mengalami kekeringan dan daerah mana saja yg mengalami kelangkaan beras sehingga harga berasnya tinggi. Monitoring ini penting dilakukan untuk menentukan daerah mana yang perlu dilakukan intervensi dan tidak pukul rata pada semua daerah sehingga langkah intervensi yang dilakukan lebih efisien. Presiden menyampaikan agar daerah yang kekurangan untuk segera melaporkan kondisinya agar intervensi dapat segera dilakukan dan kelangkaan beras dapat dihindari.
Kondisi Inflasi Year on Year (yoy) pada bulan Juli 2023 adalah 3,08. Kondisi ini lebih tinggi dari bulan Juni 2023 namun jauh lebih rendah dari kondisi Inflasi tahun lalu di bulan yang sama yaitu sebesar 4,94. Hal ini menunjukkan bahwa langkah pengendalian Inflasi yang diambil oleh Pemerintah selama ini sudah efektif.
Bapak Menteri juga menyampaikan dalam beberapa bulan ke depan Indonesia harus bersiap menghadapi kekeringan akibat El-Nino yang mencapai puncaknya pada Agustus 2023. Dampak dari kekeringan mengakibatkan negara-negara seperti India dan Thailand membatasi Ekspor beras dan mengutamakan produksi beras untuk rakyat di negaranya sendiri. Hal ini dikhawatirkan akan berakibat pada Indonesia yang selama ini ketergantungan pada impor beras.
Menghadapi kondisi tersebut pada tanggal 2 Agustus 2023 Presiden mengadakan rapat terbatas membahas langkah strategis dalam mengantisipasi kelangkaan ketersediaan Beras di Daerah. Dalam arahannya Presiden menyampaikan perlunya monitoring di daerah kantong produksi beras mana saja yang mengalami kekeringan dan daerah mana saja yg mengalami kelangkaan beras sehingga harga berasnya tinggi. Monitoring ini penting dilakukan untuk menentukan daerah mana yang perlu dilakukan intervensi dan tidak pukul rata pada semua daerah sehingga langkah intervensi yang dilakukan lebih efisien. Presiden menyampaikan agar daerah yang kekurangan untuk segera melaporkan kondisinya agar intervensi dapat segera dilakukan dan kelangkaan beras dapat dihindari.
Jumlah pengunjung postingan ini : 268