Rongga mulut ibu hamil memiliki dampak besar pada kesehatan bayi yang dikandungnya. Penelitian di RS Hasan Sadikin, Jabar (Komara, 2006), menunjukkan bahwa periodontitis marginalis kronis pada ibu hamil terhubung erat dengan risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Ibu hamil dengan periodontitis kronis memiliki risiko BBLR 10,9 kali lebih tinggi. Tahun 2019, target kunjungan perawatan gigi ibu hamil di puskesmas adalah 100%, tetapi evaluasi Januari hingga Juli hanya mencapai 26%, karena kurangnya pengetahuan, absennya lembar perawatan, dan koordinasi di puskesmas.
Sebagai respons, Puskesmas Kedunggala mengembangkan inovasi TUKURAGI (Kartu Pengingat Kunjungan Perawatan Gigi Ibu Hamil) didampingi oleh Bidang Litbang. Terdiri dari 4 tahap, inovasi ini meliputi penyuluhan, pemeriksaan, pencatatan, dan jadwal kunjungan pada kartu TUKURAGI yang diberikan kepada ibu hamil. Dengan pengingat melalui WhatsApp dan Kader Posyandu, serta pemeriksaan gigi di Puskesmas Kedunggalar, inovasi ini berhasil meningkatkan pelayanan gigi dan mulut ibu hamil dari 26,24% pada 2019 menjadi 100% pada 2020, 2021, dan 2022. Dengan demikian, inovasi TUKURAGI sekaligus berhasil mewujudkan program nasional pencegahan stunting.