Ngawi, 25 April 2024 – Di tengah keprihatinan akan penggunaan obat-obatan kimia yang berisiko tinggi, Kecamatan Kwadungan menghadirkan solusi inovatif dalam bentuk “Produk Obat Hayati” pada acara Desk Inovasi Daerah pada Layanan Kecamatan, yang diselenggarakan di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ngawi pada hari ini.
Dalam paparan yang menginspirasi, perwakilan dari Kecamatan Kwadungan (Shoffan Achmadi) memaparkan tentang bahaya penggunaan obat kimia dalam pertanian, terutama risiko bagi petani yang mengaplikasikannya secara langsung. Bahkan, efek sampingnya tidak hanya berdampak pada kesehatan petani, tetapi juga merusak tanaman dan hasil panen, karena kandungan kimia yang melekat dalam tanaman.
Sebagai respons atas masalah ini, Kecamatan Kwadungan berhasil mengembangkan inovasi berupa pupuk dan obat non-kimia yang ramah lingkungan. Bahan-bahan untuk produk ini diambil dari sumber alami seperti air kelapa, buah-buahan yang membusuk, dan sayuran. Melalui proses fermentasi, bahan-bahan ini diubah menjadi obat-obatan organik yang efektif dalam mengendalikan hama tanaman.
Petani dan tokoh masyarakat setempat, dalam interviewnya melalui Shoffan, menyatakan, “Produk ini merupakan terobosan yang sangat dibutuhkan bagi petani di wilayah Kwadungan. Selain aman bagi kesehatan, produk ini juga membantu dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas hasil panen.”
Produk Inovasi Obat Hayati, baik berupa obat semprot untuk mengendalikan hama pada tanaman padi dan polowijo, maupun pupuk cair organik, diproduksi dengan memanfaatkan limbah-limbah alami yang tersedia di sekitar kecamatan. Air kelapa, air leri bekas, serta buah dan sayuran yang membusuk dari pasar setempat menjadi bahan utama dalam pembuatan produk ini.
Tim Inovasi Ngawi, Nurul Awuy, menyambut baik inovasi yang dibawa oleh Kecamatan Kwadungan. Dalam pernyataannya, “Inovasi ini tidak hanya memberikan solusi atas masalah kesehatan dan lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dan memperkuat kemandirian petani dalam pengelolaan sumber daya alam.”
Acara “Desk Inovasi Daerah pada Layanan Kecamatan” ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antar-kecamatan, serta mendorong terciptanya lebih banyak inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.