GREBEK WARGA, Strategi Puskesmas Ngawi Tekan Penyakit Menular dengan Gerakan Kader dan Lintas Sektor

Ngawi – Puskesmas Ngawi menghadirkan inovasi layanan kesehatan berbasis masyarakat bernama GREBEK WARGA (Gerakan Bersama Kader dan Warga dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular). Inovasi ini resmi diimplementasikan pada 19 Februari 2024, setelah melalui tahap uji coba pada Desember 2023.

Program ini muncul sebagai jawaban atas tingginya ancaman penyakit menular seperti demam berdarah (DB), yang berpotensi menimbulkan wabah, angka kesakitan, hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Sebelumnya, pelaksanaan posyandu dan kegiatan kader kesehatan di Ngawi kerap terhambat karena keterbatasan pengetahuan, keterampilan, serta minimnya kolaborasi lintas sektor.

Melalui GREBEK WARGA, Puskesmas Ngawi memberdayakan kader posyandu, jumantik, serta pemerhati lingkungan yang bekerja langsung di tengah masyarakat. Para kader dilatih untuk melakukan pemantauan, pencatatan, pelaporan berbasis online, hingga respon cepat jika ditemukan kasus penyakit menular.

Tak hanya itu, program ini juga mengedepankan kolaborasi pentahelix: melibatkan pemerintah desa, kecamatan, Polsek, Koramil, organisasi masyarakat, akademisi, dunia usaha, hingga media. Sinergi ini memastikan pengendalian penyakit dilakukan secara komprehensif, berkesinambungan, dan melibatkan seluruh unsur masyarakat.

Hasilnya, sejak pelaksanaan GREBEK WARGA, kasus demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Ngawi mengalami penurunan signifikan pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, pola pengendalian pun berubah: dari yang semula mengandalkan fogging, kini lebih fokus pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan slogan “PSN Yes, Fogging No”.

“Inovasi ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga soal kesadaran bersama. Dengan keterlibatan kader dan dukungan lintas sektor, setiap warga bisa menjadi garda terdepan mencegah penyebaran penyakit menular,” ujar Artika Fristi Firnawati, inisiator inovasi GREBEK WARGA.

Keberhasilan program ini membuat GREBEK WARGA mendapat pengakuan luas, bahkan telah direplikasi di Magetan, Jombang, dan Bangkalan. Dengan skor kematangan inovasi 109 poin, program ini dinilai sebagai salah satu model inovasi pelayanan publik di bidang kesehatan yang patut ditiru daerah lain.

Scroll to Top