STIPO, Inovasi Puskesmas Padas untuk Pangkas Waktu Tunggu Obat Pasien

Ngawi – Demi meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan kenyamanan pasien, Puskesmas Padas Kabupaten Ngawi menghadirkan inovasi bernama STIPO (Sistem Titip Pelayanan Obat). Program ini resmi diimplementasikan pada 3 Januari 2023, diprakarsai oleh Heppy Putri Dyah Runtyasari, S.Farm, seorang ASN di Puskesmas Padas.

STIPO lahir dari kebutuhan untuk mengurangi waktu tunggu pasien saat pengambilan obat di ruang farmasi. Sesuai dengan Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, layanan farmasi tidak hanya menjamin penggunaan obat yang rasional, tetapi juga harus memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pasien.

Melalui STIPO, pasien yang tidak bisa menunggu obat dapat menitipkan resep ke petugas farmasi. Mekanismenya, pasien menyerahkan resep, kemudian petugas mencatat data pada buku registrasi dan memberikan kartu identitas pengambilan obat. Dengan kartu tersebut, pasien atau keluarganya bisa mengambil obat di waktu lain tanpa harus antre kembali.

Inovasi ini menyasar terutama pasien lansia dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes mellitus tipe 2, yang sering kali datang dengan pendamping keluarga. Dengan sistem titip ini, pasien lansia tidak harus lama menunggu atau berdesakan di antrean obat.

Sejak uji coba Januari 2023 hingga akhir tahun, Puskesmas Padas mencatat 9.340 pasien rawat jalan. Namun, hanya 5 pasien yang mencoba layanan STIPO, sementara sebagian besar pasien tetap memilih menunggu obat karena alasan jarak rumah jauh atau antrean yang relatif tidak terlalu padat. Meski begitu, pihak Puskesmas terus melakukan sosialisasi melalui banner, media sosial, hingga dukungan bidan desa agar masyarakat makin mengenal manfaat STIPO.

“STIPO kami hadirkan untuk memangkas waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pasien dalam pelayanan farmasi. Harapannya, semakin banyak warga yang memanfaatkan layanan ini, terutama pasien lansia,” ujar Heppy Putri Dyah Runtyasari, inisiator inovasi.

Inovasi ini telah memperoleh pengakuan sebagai bagian dari Inovasi Daerah Kabupaten Ngawi dengan skor kematangan 104 poin, serta masuk dalam dokumen perencanaan daerah. Dengan dukungan regulasi, SDM, jejaring lintas sektor, dan publikasi digital, STIPO dipandang berpotensi untuk direplikasi di berbagai fasilitas kesehatan lain.

Scroll to Top