Pada Senin, 6 Mei 2024, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi turut serta dalam rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi pusat dan daerah. Rapat yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom ini berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi.
Dalam rakor tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan data bahwa pada April 2024, terjadi inflasi sebesar 0,25 persen secara bulanan (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,40.
Plt. Kepala BPS, Amalia Widyasanti, menjelaskan bahwa tingkat inflasi bulanan April 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan periode yang sama tahun lalu. Salah satu penyumbang inflasi terbesar adalah sektor transportasi, yang meningkat sebesar 0,93 persen mtm, terutama disebabkan oleh tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan kereta api.
Di sisi lain, beberapa komoditas seperti bawang merah, cabai merah, beras, dan telur ayam ras memberikan andil deflasi pada periode yang sama. Adapun sebaran inflasi bulanan menurut wilayah menunjukkan bahwa sebagian besar provinsi mengalami inflasi, namun ada juga yang mengalami deflasi.
Berdasarkan komponen, inflasi inti pada April 2024 didominasi oleh harga bergejolak, sementara komponen harga yang diatur pemerintah juga mengalami inflasi yang cukup signifikan. Di lain pihak, komponen harga bergejolak mengalami deflasi, terutama disebabkan oleh cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit.
Dengan partisipasi aktif dalam rapat koordinasi ini, TPID Kabupaten Ngawi terus berperan dalam mengendalikan inflasi serta memahami dinamika pergerakan harga dan konsumsi di tingkat lokal.